SISTEM
POLITIK DI INDONESIA
A. Hakikat Sistem Politik.
1. Pengertian
Sistem.
Menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English, sistem adalah
satuan dari bagiam-bagian yang kadang terdiri dari sejumlah bagian utama dan
sejumlah bagian yang kurang penting. Bagian-bagian itu bekerja sama sesuai
dengan tujuan sistem yang bersangkutan.
2. Pengertian
Politik.
Ada banyak definisi tentang politik,
berikut dikemukakan beberapa definisi tersebut.
a. Austin Ranney
mendefinisikan politik sebagai proses pembuatan kebijakan pemerintahan.
b. Harold D.Laswell
menyebut bahwa politik itu menyangkut proses penentuan who get what, when, and how atau siapa mendapat apa, kapan, dan
bagaimana.
c. Ramlan Surbakti
mendefinisikan politik sebagai proses interaksi antara pemerintah dan
masyarakat untuk menentukan kebaikan bersama bagi masyarakat yang tinggal dalam
satu wilayah tertentu.
3. Sistem
Politik.
Dengan berpikir sistematik, politik
dipahami sebagai sebuah sistem yaitu sistem politik. Sistem politik merupakan
sebuah rangkaian kegiatan atau proses di dalam sebuah masyarakat politik dalam
memengaruhi dan menentukan siapa mendapat apa, kapan, dan bagaimana.
Aspirasi rakyat dapat dikelompokkan
menjadi 3 jenis, yaitu tuntutan, dukungan, dan sikap apatis.
a. Tuntutan
adalah keinginan warga masyarakat yang pemenuhannya harus diperjuangkanmelalui
cara-cara dan menggunakan sarana politik.
b. Dukungan
adalah setiap perbuatan, sikap, dan pemikiran warga masyarakat yang mendorong pencapaian
tujuan, kepentingan dan tindakan pemerintah dalam sistem politik.
c. Sikap
Apatis (tidak peduli) warga negara terhadap kehidupan
politik juga dapat menjadi input bagi sistem politik.
B. Suprastruktur dan Infrastruktur
Politik Indonesia.
1. Suprastruktur
Politik Indonesia.
Suprastruktur politik Indonesia yaitu
lembaga negara yang formal, yang keberadaannya diatur oleh Undang-Undang Dasar
1945 sebagai konstitusi negara Indonesia. Suprastruktur politik Indonesia
terdiri atas lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Suprastruktur
berkaitan dengan suasana kehidupan politik negara. Suprastruktur disebut juga
struktur politik pemerintahan dan negara, yang berarti sebagai lembaga negara
yang formal, yang keberadaannya diatur oleh konstitusi atau Undang-Undang
Dasar. Dalam suprastuktur politik terdapat komponen-komponen, dimana komponen
tersebut dalam hal kompekls yang berhubungan tentang lembaga-lembaga negara,
tugas, fungsi, dan hubungan dengan lembaga negara lain.
Ada 3 Macam Suprastruktur Politik
Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Lembaga
Eksekutif.
b. Lembaga
Legislatif.
c. Lembaga
Yudikatif.
Berikut
ini uraian tentang lembaga-lembaga negara yang termasuk suprastruktur politik
di indonesia.
a. Presiden
dan Wakil Presiden.
b. Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR).
c. Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR).
d. Dewan
Perwakilan Daerah (DPD).
e. Mahkamah
Agung (MA).
f. Mahkamah
Konstitusi (MK).
g. Komisi
Yudisial (KY).
h. Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK).
2. Infrastruktur
Politik Indonesia.
Infrastruktur politik adalah struktur
politik kemasyarakatan. Infrastruktur politik sering disebut socio-political sphere yang berarti
suasana kehidupan politik rakyat yang terdapat didalam masyarakat dan yang
memberikan pengaruh terhadap tugas-tugas lembaga-lembaga negara pemerintahan.
Infrastruktur politik indonesia adalah suasana kehidupan politik rakyat
indonesia yag terdapat di dalam masyarakat indonesia memberikan pengaruh
terhadap tugas-tugas lembaga negara indonesia dalam menjalankan pemerintahan indonesia.
Lima komponen yang tergolong dalam
infrastruktur kelompok kekuatan politik dalam masyarakat sebagai berikut.
a. Partai
Politik (PARPOL).
b. Kelompok
Kepentingan (interst group).
c. Kelompok
Penekan (pressure group).
d. Media
Komunikasi Politik (media political communication).
e. Tokoh
Politik.
C. Sistem Politik di Berbagai Negara.
1. Dinamika
Politik Indonesia.
Dinamika politik suatu bangsa merupakan
gambaran tentang stabilitas politik bagsa tersebut. Stabilitas politik sering
juga dipengaruhi oleh kewibawaan pemerintah, yaitu dipengaruhi oleh kondisi
masyarakat, baik masa, grup elite yang mendukung pemerintah, maupun yang
beroposisi memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk menjalankan
programnya.
Dinamika politik indonesia dapat kita
lihat dengan menggambarkan kehidupan politik indonesia pada masa pemerintahan
orde lama, orde baru hingga masa reformasi sekarang ini.
Berikut ini pendapat Arbi Sanip yang
membagi dinamika politik indonesia menjadi 3 kelompok.
a. Kehidupan
Politik pada Masa Orde Lama.
Orde lama brlangsung tahun 1945 – 1967
pada masa ini terjadi perubahan sistem politik demokrasi konstitusional menjadi
sistem politik demokrasi terpimpin. Di era pemerintahan Soekarno terutama
setelah Dekrip Presiden 5 juli 1959 yang ditandai dengan dimulainya tonggak
demokrasi terpimpin berlangsung dari tahun 1959 sampai dengan tahun 1965.
Adapun ciri-ciri demokrasi terpimpin
antara lain sebagai berikut.
1) Dominas
oleh Presiden, artinya Presiden Soekarno sangat berperan dalam menentukan
penyelenggaraan pemerintahan negara.
2) Terbatasnya
peranan partai politik.
3) Berkembangnya
pengaruh komunis dan meluasnya peranan militer dalam hal ini ABRI sebagai unsur
sosial politik (Meriam Budiardjo).
Ir.
Soekarno yang dibanggakan akhirnya menimbulkan kekecewaan dibanyak daerah. Hal
ini menyebabkan tibulnya pemberontakan yang menelan banyak korban. Presiden
Soekarno ternyata menyimpang dari prinsip-prinsip negara demokrasi. Dengan
peristwa tersebut berakhirlah kekuasaan soekarno.
Berikut
ini penyimpangan-penyimpangan yang terjadi sebagai berikut.
1) Kaburnya
sistem kepartaian dan lemahnya peranan partai.
2) Peranan
parlemen yang lemah
3) Jamina
hak-hak dasar warga negara masih lemah
4) Terjadi
sentralisasi kekuasaan pada hubungan antara pusat dan daerah
5) Terbatasnya
kebebasan pers sehingga banyak media massa yang tidak boleh terbit.
b. Kehidupan
Politik pada Masa Orde Baru.
Orde Baru berlangsung tahun 1967-1999.
Pada masa ini terjadi perubahan dari sistem politik demokrasi terpimpin menjadi
demokrasi pancasila. Pemerintahan orde baru dimulai setelah kekuasaan Soekarno
sebagai Presiden RI pada waktu itu berakhir. Presiden Soekarno menerapkan
demokrasi terpimpin dengan pemusatan kekuasaan pada presiden. Pada akhirnya
pemerintahannya berakhir karena tidak ada dukungan dari rakyat. Selanjutnya
pemerintahan digantikan oleh Soeharto sebagai President RI. Pemerintahan orde
baru bertujuan memperbaiki kegagalan yang terjadi pada waktu pemerintahan
Soekarno, yaitu orde baru berusaha memantapkan kehidupan politik nasional
dengan menyelenggarakan kepemimpinan nasional secara periodik setiap lima
tahun.
c. Kehidupan
Politik pada Masa Reformasi.
Masa Reformasi berlangsung tahun
1999-sekarang. Pada masa ini terjadi perubahan dari sistem politik sentralisasi
menjadi sistem politik yang mengarah pada kemandirian daerah (otonomi daerah ). Pada masa reformasi
indonesia mulai memperbaiki kehidupan politiknya. Kehidupan politik yang ingin
diciptakan adalah kehidupan demokratis, karena dengan sistem politik demokratis
inilah indonesia berharap dapat mewujudkan masyarakat demokratis, yaitu
terhadap jaminan penghargaan, dan penghormatan terhadap hak-hak asasi warga
negara.
2. Pelaksanaan
Sistem Politik di Indonesia.
Pembagian sistem politik menurut Samuel
Hutington, yaitu sistem politik demokrasi dan sistem politik nondemokrasi. Indonesia
menganut sistem politik demokrasi pancasila. Demokrasi pancasila di indonesia
di dasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang demokratis. Dalam
demokrasi pancasila setiap individu diberi kebebasaan dengan didasari tanggung
jawab sosial dan dijiwai semangat kekeluargaan, sehingga dalam pelaksanaannya
Demokrasi Pancasila tidak mengenal tirani minoritas ataupun dominasi mayoritas.
Berikut sendi-sendi pokok dari sistem
politik demokrasi di indonesia.
a. Ide
kedaulatan rakyat.
b. Negara
berdasarkan atas hukum.
c. Berbentuk
republik.
d. Pemerintahan
berdasarkan konstitusi.
e. Pemerintah
yang bertanggung jawab.
f. Sistem
perwakilan.
g. Sistem
pemerintahaan presidensial.
Nilai-nilai
demokrasi yang terkandung dalam sila-sila pancasila, di antaranya sebagai
berikut.
a. Kebebasan
yang bertanggung jawab kepada masyarakat, bangsa, dan Tuhan Yang Maha Esa.
b. Pengakuan
tinggi terhadap harkat dan martabat seseorang.
c. Peningkatan
persatuan dalam hidup bersama.
d. Pengakuan
perbedaan atas individu, kelompok, ras, suku, budaya, dan agama.
e. Pengakuan
adanya hak yang melekat pada setiap individu, kelompok, ras, dan suku.
f. Perbedaan
ke arah kemanusiaan yang adil dan beradab.
g. Musyawarah
sebagai moral kemanusiaan yang adil dan beradab.
h. Keadilan
sosial sebagai cita-cita bersama.
3.
Sistem
Politik di Negara Liberial dan Negara Komunis.
a. Sistem
Politik Liberial.
Sistem politik liberial, memberikan
kebebasan setiap individu untuk melakukan apa saja yang ingin dilakukannya
untuk mencapai kesejahteraanny. Karena sistem politik ini sangat mengutamakan kepentingan
individu dan mengabaikan masyarakat. Sistem filsafat demokrasi liberial adalah
liberialisme. Artinya yaitu paham yang mengutamakaan kebebasaan, setiap orang
diberikan kebebasaan yang bertanggung jawab agar tidak mengganggu kebebasaan
orang lain.
b. Sistem
Politik Komunis.
Sistem politik komunis memiliki sistem
filsafat komunisme, yaitu paham yang mengutamakan masyarakat. Dalam negara ini
pemerintah yang memegang kontrol, pemerintah yang mengendalikan kehidupan
setiap individu. Individu harus patuh terhadap peraturan pemerintah, meskipun tidak
terdapat jaminan terhadap hak-hak asasinya. Hak-hak asasi warga negara tidak
dilindungi, tidak dihormati melainkan hak asasi tersebut dikorbankan untuk
kepentingan pemerintahan.
c. Sistem
Politik Pancasila.
Sistem politik pancasila berkembag di indonesia,
pancasila sebagai pandangan hidup atau way
of life digunakan sebagai pegangan
dan petunjuk dalam menghadapi masalah pada kehidupan sehari-hari. Dalam sistem
politik pancasila, untuk mewujudkan masyarakat yang bahagia, sejahtera, dan
tentram adalah dengan menggunakan keseimbangan antara kesejahteraan individu
dan masyarakat.