1.
PERENCANAAN
USAHA BARU.
A.
Pengertian
Perencanaan, unsur-unsur perencanaan dan alasan utama diperlukan perencanaan.
a)
Pengertian
Perencanaan.
Robbins
dan Coulter di dalam Ernie dan Kurniawan (2005: 96)
mengemukakan bahwa: Perencanaan adalah sebagai sebuah proses yang dimulai dari
penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan
organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan yang
menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan
hingga tercapainya tujuan organisasi.
Menurut
Ernie dan Kurniawan (2005: 96), bahwa perencanaan
dilihat dari tiga sisi, yakni:
Dari
sisi proses, fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih
tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai, Dari sisi fungsi
manajemen, perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan menggunakan pengaruh atas
wewenangnya untuk menentukan atau mengubah tujuan dan kegiatan
organisasi, Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan
pengambilan keputusan untuk jangka waktu yang panjang atau yang akan datang
mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana dan siapa
yang akan melakukannya, di mana keputusan yang diambil belum tentu sesuai,
hingga implementasi perencanaan tersebut dibuktikan di kemudian hari.
Menurut
T. Hani Handoko (1994: 78), mengatakan bahwa:
“Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut
telah ditetapkan; rencanan harus diimplementasikan”. Dari defenisi diatas
memberikan gambaran yakni setiap saat selama proses implementasi dan
pengawasan, rencana-rencana mungkin memerlukan modifikasi agar tetap berguna.
proses awal dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara
pencapaiannya. Perencanaan adalah hal yang sangat esensial karena dalam
kenyataanya perencanaan memegang peranan lebih bila dibandng dengan
fungsi-fungsi manajemen yang lainnya, yaitu pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan.
b)
Unsur – Unsur Perencanaan.
Dalam menetapkan suatu rencana harus lah mengandung
unsur-unsur sebagai berikut:
1.
Tujuan. Suatu rencana yang akan dilaksanakan harus
mempunyai tujuan yang jelas dan mempunyai batasan akan tujuan tersebut (fokus).
Dalam batasan ini dirinci tentang limit waktu yang akan dipakai, bagaimana cara
pencapaian tujuan tersebut dan lain sebagainya.
2.
Politik. Yang dimaksud dengan politik ini adalah
kewenangan, delegasi dan pertanggung jawaban dalam pelaksanaan sebuah rencana.
Sehingga tujuan yang telah direncanakan akan berhasil.
3.
Prosedur,
merupakan urutan
tindakan atau kegiatan yang terorganisir dalam rangka pencapaian tujuan
tersebut.
4.
Anggaran
atau budget merupakan bagian yang
tak terpisahkan dalam pencapaian tujuan. Anggaran ini harus dibuat serealistis
mungkin, sehingga beban dari pelaksanaan ini tidak tidak lah begitu berat.
5.
Program, merupakan gabungan dari politik, prosedur dan
anggaran serta perlu adanya alternatif tujuan bilamana tujuan utamanya tidak
tercapai sebagaimana yang diharapkan.
c) Alasan
Utama Diperlukan Perencanaan.
Perencanaan
merupakan proses penetapan tujuan dari suatu organisasi, strategi pencapaian
tujuan organisasi serta langkah-langkah teknis yang dilakukan sehingga tujuan
organisasi tersebut dapat tercapai.
Orang sering tidak menyadari betapa pentingnya perencanaan tersebut dan cenderung melakukan sesuatu tanpa perencanaan. Ada kutipan yang mengatakan "Everything won't go as smooth as planned ~ Semua tidak akan berjalan selancar yang telah direncanakan". Bahkan sesuatu hal yang telah direncanakan belum tentu akan berjalan mulus sesuai dengan harapan dan mungkin akan mengalami gangguan pada saat pelaksanaannya. Apabila suatu kegiatan dilaksanakan tanpa perencanaan tentunya malah akan memiliki resiko yang lebih banyak dalam menjumpai gangguan pada saat pelaksanaannya.
Orang sering tidak menyadari betapa pentingnya perencanaan tersebut dan cenderung melakukan sesuatu tanpa perencanaan. Ada kutipan yang mengatakan "Everything won't go as smooth as planned ~ Semua tidak akan berjalan selancar yang telah direncanakan". Bahkan sesuatu hal yang telah direncanakan belum tentu akan berjalan mulus sesuai dengan harapan dan mungkin akan mengalami gangguan pada saat pelaksanaannya. Apabila suatu kegiatan dilaksanakan tanpa perencanaan tentunya malah akan memiliki resiko yang lebih banyak dalam menjumpai gangguan pada saat pelaksanaannya.
B.
Sebutkan
Beberapa Manfaat , Type dan Klasifikasi Perencanaan.
1.
Manfaat Perencanaan
v
Membantu manajemen untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
lingkungan.
v Membuat
tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.
v Meminimumkan
pekerjaan yang tidak pasti.
v Manajer
dapat memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.
2.
Tipe
Perencanaan
Dalam
suatu organisasi, rencana dirinci melalui tingkatan-tingkatan yang membentuk
hierarki dan paralel dengan struktur organisasi. Ada dua tipe utama yaitu :
v Rencana
Strategik, merupakan rencana yang dirancang untuk memenuhi tujuan organisasi
yang luas, mengimplementasikan misi yang memberikan alasan khas keberadaan
organisasi.
v Rencana
Operasional, merupakan penguraian rinci bagaimana rencana
strategik dapat dicapai.
strategik dapat dicapai.
Rencana operasional
mempunyai dua tipe, yaitu :
v Rencana
sekali pakai (single use plane), rencana ini dikembangkan untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu dan tidak digunakan lagi bila telah mencapai tujuannya.
v Rencana
tetap ini merupakan pendekatan-pendekatan standar untuk menangani situasi yang
dapat diperkirakan dan terjadi berulang-ulang.
3.
Klasifikasi Perencanaan
Ada lima dasar
Pengklasifikasian perencanaan :
v Bidang
fungsional, ini mencakup rencana produksi, rencana pemasaran, rencana keuangan
dan rencana personalia. Setiap faktor memerlukan tipe rencana yang berbeda.
v Tingkatan
organisasional, ini termasuk keseluruhan organisasi atau
Satuan-satuan kerja.
Satuan-satuan kerja.
v Karakteristik
(sifat rencana), ini meliputi faktor kompleksitas, fleksibilitas, keformalan,
kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kuantitas dan kualitas.
v Waktu,
ini menyangkut rencana jangka pendek, rencana jangka menengah, dan rencana
jangka panjang.
v Unsur-unsur
rencana, ini dalam wujud anggaran, program, prosedur, kebijaksanaan peraturan
dan sebagainya.
2.
PENEMPATAN
SDM DALAM ORGANISASI KEWIRAUSAHAAN.
A.Sumber-sumber Tenaga
Kerja dan Tahapan Proses Seleksi
1. Sumber-sumber
Tenaga Kerja
Ada
dua sumber perolehan tenaga kerja yaitu sumber intern dan sumber ekstern, tapi
manajer lebih menyukai perolehan dari sumber intern karena dapat memotivasi
karyawan yang sudah ada, tetapi juga manajer perlu mencari orang yang tepat
dalam menduduki suatu posisi agar pekerjaan dapat berjalan secara efektif dan
efesien dari luar organisasi.
a) Sumber
Intern.
Ada
tiga sumber penawaran intern, yaitu :
·
Penataran
(Upgrading) yaitu dengan mendidik dan memberi latihan.
·
Pemindahan (transferring) yaitu posisi
yang kurang disenangi ke posisi lain yang lebih memuaskan kebutuhan.
·
Pengangkatan
(promoting) yaitu pengangkatan ke jabatan yang lebih tinggi lagi.
b) Sumber
Ekstern.
Sumber
ekstern penwaran tenaga kerja dapat diperoleh antara lain dari lamaran pribadi
yang masuk, organisasi karyawan, kantor penempatan tenaga kerja,
sekolah-sekolah, para pesaing, imigrasi dan migrasi.
2. Tahapan
Proses Seleksi
·
TAHAP 1 : PENERIMAAN
PENDAHULUAN
Proses
seleksi merupakan jalur dua arah. Organisasi memilih para karyawan dan para
pelamar memilih perusahaan. Seleksi dimulai dengan kunjungan calon pelamar ke
kantor personalia atau dengan permintaan tertulis untuk aplikasi. Bila pelamar
datang sendiri, wawancara pendahuluan dapat dilakukan. Ini akan sangat membantu
dalam upaya menghilangkan kesalahapahaman dan menghindarkan pencarian informasi
dari sumber tidak resmi (“jalan belakang”).
·
TAHAP 2 : TES-TES PENERIMAAN
Tes-tes
penerimaan sangat berguna untuk mendapatkan informasi yang relatif obyektif
tentang pelamar yang dapat dibandingkan dengan para pelamar lainnya dan para
karyawan sekarang. Tes-tes penerimaan merupakan berbagai peralatan bantu yang
menilai kemungkinan padunya antara kemampuan, pengalaman dan kepribadian
pelamar dan persyaratan jabatan. Agar tes dapat meloloskan para pelamar yang
tepat, maka ia harus valid. Validitas berarti bahwa skor-skor tes mempunyai
hubungan yang berarti (signifikan) dengan prestasi kerja atau dengan
kriteria-kriteria relevan lainnya.
·
TAHAP
3 : WAWANCARA SELEKSI
Wawancara
seleksi adalah percakapan formal dan mendalam yang dilakukan untuk mengevaluasi
hal dapat diterimanya atau tidak (acceptability) seorang pelamar. Pewawancara
(interviewer) mencari jawab dua pertanyaan umum. Dapatkah pelamar melaksanakan
pekerjaan? Bagaimana kemampuan pelamar dibandingkan dengan pelamar lain?
Wawancara
mempunyai tingkah fleksibilitas tinggi, karena dapat diterapkan baik terhadap
para calon karyawan manajerial atau operasional, berketerampilan tinggi atau
rendah, maupun staf. Teknik ini juga memungkinkan pertukaran informasi dua arah
: pewawancara mempelajari pelamar, dan sebaliknya pelamar mempelajari
perusahaan.
·
TAHAP
4 : PEMERIKSAAN REFERENSI
Bagaimana
tipe pelamar? Apakah pelamar adalah pekerja yang dapat dipercaya? Bagaimana
sifat-sifat atau kepribadian pelamar? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini,
departemen personalia menggunakan berbagai referensi. Personal
references-tentang karakter pelamar-biasanya diberikan oleh keluarga atau
teman-teman terdekat yang ditunjuk oleh pelamar sendiri atau diminta
perusahaan. Bila referensi diserahkan secara tertulis, pemberi referensi
biasanya hanya menekankan hal-hal positif. Oleh karena itu, referensi pribadi
pada umumnya jarang digunakan.
Employment
references. Mencakup latar belakang atau pengalaman kerja pelamar. Banyak
spesifikasi personalia bersikap skeptis terhadap referensi-referensi tersebut,
karena dalam kenyatannya organisasi sangat jarang untuk mendapatkan referensi
yang benar.
·
TAHAP 5 : EVALUASI MEDIS
Proses
seleksi ini mencakup pemeriksaan kesehatan pelamar sebelum keputusan penerimaan
karyawan dibuat. Pada umumnya, evaluasi ini mengharuskan pelamar untuk
menunjukkan informasi kesehatannya. Pemeriksaan dapat dilakukan oleh dokter
diluar perusahaan maupun oleh tenaga medis perusahaan sendiri. Evaluasi medis
memungkinkan perusahaan untuk menekan biaya perawatan kesehatan karyawan dan
asuransi jiwa, mendapatkan karyawan yang memenuhi persayaratan kesehatan fisik
untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, atau memperoleh karyawan yang dapat
mengatasi stress fisik dan mental suatu pekerjaan
·
TAHAP 6 : WAWANCARA ATASAN LANGSUNG
Atasan
langsung (penyelia) pada akhirnya merupakan orang yang bertanggungjawab atas
para karyawan baru yang diterima. Oleh karena itu, pendapat dan persetujuan
mereka harus diperhatikan untuk keputusan penerimaan final. Penyelia sering
mempunyai kemampuan untuk mengevaluasi kecakapan teknis pelamar dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari pelamar tentang pekerjaan tertentu secara lebih
tepat. Atas dasar ini banyak organisasi yang memberikan wewenang kepada
penyelia untuk mengambil keputusan penerimaan final
·
TAHAP 7 : KEPUTUSAN PENERIMAAN
Apakah
diputuskan oleh atasan langsung atau departement personalia, keputusan
penerimaan menandai berakhirnya proses seleksi. Dari sudut pandangan hubungan
masyarakat (public relations), para pelamar lain yang tidak terpilih harus
diberitahu. Departemen personalia dapat mempertimbangkan lagi para pelamar yang
ditolak untuk lowongan-lowongan pekerjaan lainnya karena mereka telah melewati
berbagai macam tahap proses seleksi.
B.Latihan dan
Pengembangan Serta Tehnik Yang Dilakukan Untuk Karyawan Lama dan Baru.
Perusahaan-perusahaan
yang secara aktif menerapkan talent management merupakan perusahaan yang
berupaya secara lebih profesional dalam mengelola kualitas sumber daya manusia
perusahaan.
Istilah talent
management erat kaitannya dengan manajemen sumber daya manusia berbasis
kompetensi. Kompetensi yang diharapkan dari sumber daya manusia meliputi
kompetensi pengetahuan, keterampilan, pengalaman, berbagai karakter kepribadian
yang biasanya ditunjukkan oleh sebuah sikap kebiasaan yang muncul.
Upaya mencari dan
menarik sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang baik, komitmen serta
karakter kerja yang baik bagi perusahaan Untuk menjaga kualitas sumber daya
manusia sebuah perusahaan, maka perlu dilakukan upaya untuk mencari,
meningkatkan atau juga merekrut karyawan baru yang memiliki kompetensi terbaik
untuk bisa bekerja di sebuah perusahaan. Komitmen dan karakter kerja yang baik
dari seorang karyawan biasanya bisa diperoleh dari stok sumber daya manusia
atau karyawan lama perusahaan yang biasanya sudah cukup paham dengan kondisi
perusahaan. Bagi mereka yang memang memiliki kinerja dan komitmen yang baik
dalam bekerja, biasanya akan semakin mudah dimantapkan melalui upaya komunikasi
yang dilakukan oleh pihak perusahaan.
Talent management juga
dilakukan sebagai upaya untuk menghemat anggaran finansial sebuah perusahaan.
Perampingan jumlah karyawan perusahaan yang didasarkan pada aspek komptensi,
kualitas kerja, komitmen dan sebagainya akan menghemat anggaran finansial
perusahaan yang sedianya dialokasikan untuk menggaji karyawan-karyawan
perusahaan yang tidak produktif.
Sumber :