FRIEND, LOVER OR TRUE LOVE ...???
Nama aku Percy Angeli Patricia,
aku anak pertama dari sebuah keluarga sederhana dipinggiran kota. Ini kisah menceritakan hidup tentang aku. Waktu itu aku masih
duduk di sekolah menengah atas di suatu kota, yah itu sekolah swasta. Aku mempunyai banyak teman yang sangat peduli padaku, walaupun kadang-kadang mereka menyebalkan.
Aku mempunyai seorang yang sangat special, namanya Ritch William Anderson. Dia adalah sahabat yang selalu ada untukku, dan selalu memperhatikan diriku. Dia orang
yang sangat aku sayangi, tapi dia juga kadang menyebalkan dan selalu membuatku marah
. Dia tinggi, berambut bergelombang tetapi tidak kriting, berkulit sawo matang dan
tampan pula. Aku sudah mengenal dia sejak kami masuk sekolah, yah walaupun kami tidak sekelas.
Pada awal kisah ini kami tidak sama sekali saling kenal. Aku hanya tahu dirinya namun tidak tahu namanya, sampai seorang teman mengenalkan kami.Dan
pada saat itu aku tidak mempunyai perasaan yang special terhadapnya. Aku dan dia sering sekali bertemu dari sekedar iseng atau saling menceritakan masa lalu masing-masing. Dan entah kenapa aku mulai merasakan bahwa dia adalah teman yang sangat baik.
Waktu libur panjang pun tiba, aku sangat kesepian karena tidak hadirnya dia dalam hari-hariku. “Hey apa yang terpikirkan olehku?” aku selalu kepikiran dia dan merindukannya, mungkin hanya dia yang dapat mengerti aku jadi aku sangat kesepian.Waktu itu ada seorang cowo yang telah dekat denganku. Namanya adalah
Patrick Parkinson, dia lebih dulu menyatakan Cinta nya kepadaku dan aku menerimanya.
Aku pun menceritakan kepadanya, dia( William ) hanya dengan cueknya bilang “
Hhmm... bagus lah kalau seperti begitu”. Aku pada saat itu tidak mengerti maksud
dari perkataan dia, yang aku hanya tanggkap adalah bahwa dia sama sekali tidak ada
perasaan kepadaku.
Aku
menjalin hubungan dengan Patrick hanya bisa sesaat, karena dia begitu jahat. Patrick
hanya mencari pelarian, hatiku telah di
permainkan olehnya. Aku pun menceritakan kembali kepada William, namun jawaban yang aku tak harapkan keluar dari mulutnya. “
kenapa hubungan kalian bisa putus ?” itu
yang keluar dari mulutnya. Hatiku hancur
lebur, cintaku hanya dipermainkan dan teman
yang aku minta tolong malah menanyakan penyebab putusnya hubungan kami. Akhirnya
aku tak memberi kabar beberapa hari kepada William, dan dia mengirimkan sebuah pesan singkat,
” kenapa tidak ada kabar darimu? Apa kau lagi bersedih akibat putusnya hubungan
kalian?”.
Aku
terkejut mendapat pesan singkat seperti itu, mungkin dia merindukan aku. Dengan
secepat kilat aku ketikkan kata pada layar
handphoneku “ aku tidak sedih, namun aku hanya ingin menyendiri untuk diriku saja.
Aku tidak mau lagi tertipu lagi oleh cinta palsu”. Aku tidak sadar mengetik dengan
cepat dan belum sempat aku lihat apa yang aku tulis, tiba-tiba ada balasan darinya.
“Oh,….Begitu yua, memang nya kalau menyendiri bias mengahapus rasa
sakit?”. JLEB, hatiku seperti di tusuk sebilah pisau, “ apa yang aku lakukan terhadap diriku sendiri, padahal aku masih mempunyai teman yang baik, dan selalu mengerti aku”.
Akhirnya aku sadar dan mulai saling mencurahkan semua isi hatiku setelah putus dari Patrick. Dan dia pun selalu memberi
solusi yang masuk akal dan dapat aku terima. Entah kenapa rasa sakit hatiku telah
hilang begitu saja, tanpa kusadari semua masalahku pun aku ceritakan kepadanya.
Kami saling mencurahkan isi hati kami sampai hal-hal kecil yang menurutku sih tidak
terlalu penting. Aku telah merasa nyaman dengan dirinya, dan aku tanpa sadari mengirimkan
sebuah pesan yang menyatakan kalau aku telah jatuh cinta kepadanya.
Aku
benar-benar tak bisa berpikir jernih, “apa yang aku kirimkan kepadanya? Apa aku
benar-benar jatuh cinta kepadanya?” pertanyaan dalam hatiku pun mulai keluar. Setelah
beberapa saat aku mendapatkan balasan dari dia. “ maksud dari pesanmu apa,..?” .
“JEGER,…..dia tak tahu maksudnya”. Akhirnya aku menjelaskan apa maksud dari pesan
yang aku kirimkan. Aku sungguh-sungguh berkeringat
dingin menantikan balasan darinya, seperti sedang menunggu hasil vonis dari dokter yang telah memeriksa penyakit.
Aku menunggu sangat lama untuk sebuah jawaban darinya sekitar sepuluh menit aku menunggu. Tiba-tiba handphoneku berdering, dan aku langsung membuka pesan darinya. “Oh begitu,…
terus kalau menjalin hubungan sebagai kekasih apa yang harus aku perbuat,…???” itu balasan dari dia. Hatiku yang
sedari tadi sudah kalang kabut menunggu balasan darinya dibuat jengkel, akhirnya aku membalas dengan sedikit kesal, ” yua kamu masih jadi seperti diri kamu sendiri, tak perlu di buat-buat untuk diriku” aku membalas dengan cepat dan tak mau membuang waktu yang telah mencekik leherku seakan napas ku akan berhenti. Entah kenapa aku sudah membuang maluku, biasanya cowolah yang menyatakan cinta kepada seorang wanita, namun ini sebaliknya.
Akhirnya aku mendapatkan sebuah jawaban darinya “ aku terima kamu kok, aku juga selalu berharap kamu menjadi kekasihku”. OMG ( oh my god ) akhirnya jawaban yang selalu aku ingin dengar keluar juga. Dengan hati riang aku membalas, ” makasih sayang, maaf kemarin telah membuat kamu sakit hati”. Aku kegirangan dalam
kamar yang penuh dengan boneka, aku peluk
satu persatu boneka itu dan aku berkata “ dia telah menerima aku sebagai kekasihnya
“. Hari-hari berikutnya kami saling mengirim
pesan-pesan yang mewakili kerinduan kami, dan selalu ingin cepat
bertemu. Liburan panjang pun berakhir dengan
cepat, tak terasa waktu begitu cepat bejalan. Dalam hati aku pun berkata “
akhirnya aku dan dia bisa ketemu”. Dengan penuh semangat aku mengirimkan sebuah pesan,
isinya “ sayang setelah sampai, kita ketemuan yua,..??? dikantin aku tunggu, aku pakai baju biru langit”.
Dia pun membalas dengan hati senang juga,
tapi ini masih dugaan loh. Soalnya dia membalas seperti ini “iya sayang aku juga
sudah tak sabar ingin bertemu dengan dirimu”.
Aku
tak tahu apa ini sebuah cinta sejati atau cinta palsu, tapi akan kujalani dengan
sepenuh hati. Sahabat yang dahulu nya selalu
menjadi tempat aku menuangkan segala masalah dan sedihnya diriku telah menjadi kekasihku.
Aku tak tahu apa dia serius kepadaku atau tidak, namun kalau ini memang takdir aku
akan menjalani dan siap untuk menerima akibat dari sebuah kisah cinta yaitu PATAH HATI.
Sebenarnya cerita ini masih panjang untuk di tulis, namun biarlah waktu yang mencatat kisah kita dan
buku diary yang menjadi lembar sejarah Cinta kita. Aku tak berharap banyak dari
kisah cinta ini, aku hanya ingin ini berakhir
di bangku pelaminan saja . Buat yang masih mencari cinta sejati, SEMANGAT OK. Keep Smile J
THE END…
OR
TO BE CONTINUE…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar