REVIEW 2
JURNAL
PEMBANGUNAN WILAYAH DAN MASYARAKAT
VOLUME 4, NO. 2 JANUARI 2005
PENERAPAN
STANDAR AKUNTANSI DAN MUTU LAPORAN KEUANGAN KOPERASI; STUDI EMPIRIS PADA
KOPERASI KREDIT INDONESIA
Fransiskus
Randa
Berisi:
III.
METODOLOGI
A. Operasionalisasi
Variabel
Ada 2 jenis variabel operasional
penelitian yakni: variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah penerapan standar akuntansi keuangan koperasi yang
diukur dengan menggunakan skala 1 untuk responden yang menerapkan standar
akuntansi keuangan koperasi dan 0 untuk responden yang tidak menetapkan atau
tidak memahami standar akuntansi keuangan koperasi. Sedangkan variabel
independen dalam penelitian ini adalah umur koperasi, pelaksanaan pengauditan,
pendidikan, pengalaman, aset dan pelatihan.
1.
Umur Koperasi
Umur koperasi (X1) diukur dengan
pengelompokan 1-5 tahun skor 1, umur 6-10 tahun skor 2, 10-15 tahun skor 3 dan
di atas 15 tahun skornya 4.
2. Pelaksanaan
Pengauditan
Pelaksanaan audit (X2) diukur dengan
mengelompokkan dalam belum pernah diaudit, diaudit 1 kali, diaudit 2 kali,
diaudit 3 kali, dan diaudit 4 kali.
3. Pendidikan
Data pendidikan penyusun laporan
keuangan koperasi (X3) diukur dengan strata pendidikan SLTA, D3, dan S1.
4. Pengalaman
Kerja
Pengalaman kerja menyusun laporan
keuangan (X4) diukur dengan mengelompokkan data berdasarkan lamanya bekerja
sebagai penyusun laporan keuangan antara 0-5 tahun dan di atas 5 tahun.
5. Aset
Aset koperasi (X5) diukur atas dasar
besarnya aset yang dimiliki yang dikelompokkan atas 0-100juta, 100-500juta dan
di atas 500juta.
6. Pelatihan
Pelatihan (X6) diukur berdasarkan
jumlah pelatihan yang pernah diikuti dengan pengukuran 1 kali, 2 kali, 3 kali,
dan di atas 3 kali.
B. Populasi
dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah Koperasi
Kredit Indonesia yang berdasarkan laporan Inkopdit berjumlah 1092 koperasi
kredit primer dan 30 puskopdit dengan jumlah anggota sebanyak 349.337 orang
anggota. Jumlah sampel adalah 60 kopdit primer yang diambil secara proporsional
yakti setiap puskopdit 2 sampel dengan batasan sampel adalah yang memiliki aset
diatas 300 juta dengan pertimbangan bahwa kopdit dengan aset 300 juta telah
melakukan pembukuan secara teratur.
C. Teknik
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan
membuat daftar pertanyaan dan diedarkan kepada para responden untuk laporan
keuangan yang berakhir tahun 2003. Daftar pertanyaan diisi oleh staff akuntansi
koperasi, pengelola atau bendahara kopdit. Setelah diisi kemudian dikembalikan
kepada peneliti.
D. Instrumen
Penelitian
Untuk mendapatkan data digunakan
instrumen berupa kuesioner yang terdiri atas 2 bagian utama:
1.
Kuesioner
mengenai data koperasi untuk mendapatkan data tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi mutu laporan keuangan.
2.
Kuesnioner
tentang pelaksanaan standar akuntansi koperasi pada setiap periodik.
E. Teknik
Analisis
Untuk dapat menguji hipotesis penerapan
standar akuntansi keuangan digunakan analisis deskriptif yaitu untuk
menjelaskan karakteristik demografi responden dan penerapan standar akuntansi
pada masing-masing item standar dan regresi berganda untuk menguji pengaruh
umur koperasi, pelaksanaan pengauditan, pendidikan, pengalaman, aset dan
pelatihan terhadap mutu laporan keuangan koperasi dengan menggunakan SPSS.
Adapun persamaan regresi adalah:
Y= B0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +
b5X5 + b6X6 + e.
Di mana:
Y =
penerapan standar akuntansi keuangan
X1 = umur koperasi
X2 = pelaksanaan pengauditan
X3 = pendidikan
X4 = pengalaman kerja
X5 = aset
X6 = pelatihan
B0 = konstanta
B1,b2,b3,b4,b5,b6 = koefisien regresi
E = error
IV.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sebanyak 60 kuesioner dikirim ke
responden, dari jumlah tersebut sebanyak 35 responden mengembalikan kuesioner
dan jumlah responden yang mempunyai data yang layak dianalisis sebanyak 32
responden dan 3 kuesioner tidak digunakan karena data tidak lengkap.
Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui
karakteristik demografi responden sebagai berikut .
Umur koperasi dari responden
menunjukkan bahwa 81% telah berumur di atas enam tahun, pendidikan penyusun
laporan keuangan 62% lulusan SLTA dan lama bekerja pada koperasi 53% di atas
lima tahun. Aset responden relatif kecil yakni 71,9% beraset di bawah 100 juta
rupiah dan pelaksanaan pelatihan 93,8% dilakukan 1 kali.
A. Pengujian
Hipotesis
1. Penerapan
Standar Akuntansi Keuangan
Penerapan standar akuntansi keuangan
pada setiap standar penyusunan menunjukkan sebagai berikut.
Penerapan standar akuntansi keuangan
untuk laporan menunjukkan bahwa keseluruhan responden telah menyusun penyajian
statemen keuangan setiap tahun. Unsur statemen keuangan yang disajikan terdiri
dari neraca dan perhitungan hasil usaha. Namun, penyajian statemen arus kas dan
catatan atas statemen keuangan rata-rata 0.6 dan statemen perubahan kekayaan
bersih rata-rata 0.3. Sedangkan perhitungan hasil usaha yang membedakan antara
usaha yang berasal dari anggota dan non anggota adalah 0.78 namun hanya 0.3
yang mengalokasikan pendapatan dan beban kepada anggota dan non anggota dalam
perhitungan hasi usaha atas dasar manfaat yang diterima anggota. Pembagian
hasil usaha telah dialokasikan berdasarkan standar akuntansi keuangan koperasi
oleh seluruh responden. Secara rata-rata keseluruhan responden menyajikan
statemen keuangan berdasarkan standar akuntansi keuangan koperasi sebesar 0.65.
Hal ini menunjukkan bahwa laporan keuangan yang disajikan belum memenuhi
standar akuntansi keuangan.
Penyajian aktiva koperasi kredit
berdasarkan data responden menunjukkan nilai rata-rata 0.45 atau hanya 45% yang
menyajikan aktiva sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Dengan nilai
terendah 0.00 dan nilai tertinggi 0.85.
Penyajian kewajiban dalam Neraca menunjukkan rata-rata 0.48 atau hanya 48% yang
menyajikan sesuai dengan standar akuntansi keuangan dengan nilai terendah
adalah 0 dan nilai tertinggi adalah 1.
Penyajian pendapatan dan biaya sesuai
dengan standar akuntansi keuangan koperasi menunjukkan rata-rata 0.34 atau
hanya 34% yang menyajikan kewajiban sesuai dengan standar akuntansi keuangan,
dengan nilai tertinggi, 0.83 dan nilai terendah 0.0.
Penyajian aktiva bersih dalam statemen
keuangan responden menunjukkan rata-rata 0.72 atau 72% menyajikan aktiva bersih
sesuai dengan standar akuntansi keuangan dengan nilai tertinggi adalah 0.86 dan
nilai terendah adalah 0.43.
Berdasarkan nilai rata-rata penerapan
standar akuntansi keuangan koperasi pada masing-masing item menunjukkan 0.53
dengan nilai tertinggi 0.77 dan nilai terendah adalah nilai 0.33. Hal itu
berarti hanya sekitar 50% yang menyajikan statemen keuangan koperasi kredit
sesuai dengan standar akuntansi keuangan sehingga hipotesis pertama tidak dapat
diterima.
2. Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Mutu Laporan Keuangan Koperasi
Pengujian hipotesis 2 dilakukan untuk
menguji apakah pelaksanaan standar akuntansi keuangan koperasi kredit
dipengaruhi oleh variabel umur koperasi, pelaksanaan pengauditan, pendidikan,
pengalaman, aset dan pelatihan. Analisis terharap menunjukkan tingkat hubungan yang sangat
rendah artinya variabel-variabel: pendidikann, umur koperasi, pelatihan, audit
dan aset bukan merupakan prediktor terbaik. Pelaksanaan standar akuntansi
koperasi kredit mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Berdasarkan
analisis regresi secara parsial menunjukkan bahwa secara bersama-sama
keseluruhan variabel, umur koperasi,
pelaksanaan pengauditan, pendidikan, pengalaman, aset dan pelatihan
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pelaksanaan standar akuntansi
keuangan koperasi. Hal ini ditunjukkan oleh nilai F=0.516, p=0.791 dimana
P>0.05.
Pengujian terhadap masing-masing
variabel dependen (variabel umur koperasi, pelaksanaan pengauditan, pendidikan,
pengalaman, aset dan pelatihan) juga tidak menunjukkan adanya variabel dependen
yang berpengaruh terhadap pelaksanaan standar akuntansi keuangan koperasi
kredit sehingga hipotesis kedua ditolak.
Tidak diterimanya hipotesis penelitian
ini mungkin disebabkan karena:
a.
Standar
akuntansi keuangan tidak dipahami secara baik oleh koperasi kredit. Hal itu
ditandai dengan rendahnya penerapan standar akuntansi keuangan koperasi pada
responden yakni rata-rata 0.53.
b.
Pendidikan
para penyusun laporan keuangan 62,5% adalah SLTA sehingga pengetahuan tentang
SAK koperasi kurang memadai.
c.
Standar
akuntansi keuangan kurang tersosialisasi dengan baik dalam materi pelatihan.
d.
Pelaksanaan
audit lebih banyak dilakukan oleh audit internal yakni BK3D (PUSKOPDIT) dan
INKOPDIT sehingga tuntutan penerapan SAK koperasi tidak menjadi prioritas.
e.
Aset
responden 71.9% beraset sampai dengan 100 juta sehingga penerapan SAK mungkin
belum menjadi prioritas.
V.
PENUTUP
A.
Simpulan
Penerapan standar akuntansi koperasi
kredit Indonesia rata-rata hanya 53% sehingga dapat dikategorikan belum
sepenuhnya menerapkan standar akuntansi keuangan. Variabel umur koperasi,
pelaksanaan pengauditan, pendidikan, pengalaman, aset dan pelatihan tidak
berpengaruh signifikan terhadap penerapan standar akuntansi koperasi pada
koperasi kredit. Hal itu mungkin disebabkan oleh pendidikan parah penyusun
laporan keuangan koperasi kredit yang sebagian besar berpendidikan SLTA,
standar akuntansi koperasi kurang disosialisasi dan pelaksanaan audit adalah
audit internal yang dilakukan oleh BK3D dan INKOPDIT yang kurang memahami
tentang SAK koperasi.
B.
Rekomendasi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi pertimbangan dan rekomendasi bagi para penyusun laporan keuangan
koperasi serta induk koperasi yang ada di Indonesia untuk menyosialisasikan
standar akuntansi keuangan koperasi guna meningkatkan penerapan standar
akuntansi keuangan dalam penyusunan laporan keuangan koperasi.
C.
Keterbatasan Penelitian
Kurangnya pengambilan sampel serta
terbatasnya sampel pada koperasi kredit, menyebabkan simpulan yang diperoleh
dari penelitian ini sulit untuk di generalisasi. Di samping itu penelitian
terhadap karakteristik koperasi dalam hubungannya dengan laporan keuangan
koperasi masih sangat kurang. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mempeluas
cakupan sampel yang meliputi seluruh jenis koperasi.